Kamis, 06 April 2017

PERAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II

Sejarah adalah mempelajari pengalaman masa lalu untuk dijadikan pelajaran untuk masa depan agar kita tidak jatuh kedalam kesalahan yang sama pada masa depan.




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Perang merupakan suatu hal yang penting dalam sejarah umat manusia di dunia ini perang besar pernah terjadi beberapa kali dan ada dua yang termasuk tingkat perang dunia. Perang Dunia I terjadi tahun 1914-1918, sementara yang kedua terjadi pada 1939-1945. Kedua perang tersebut melibatkan sebuah negara yang kini merupakan satu-satunya negara superpower setelah runtuhnya Uni Soviet, yaitu Amerika Serikat.
Amerika Serikat pada perang dunia I merupakan negara yang netral. Dimana Amerika Serikat tidak memihak pihak-pihak yang berperang, khususnya pihak yang berasal dari Eropa. Namun dalam kenyataan Amerika Serikat kurang bisa menjaga sifat netralnya, hal ini terbukti dengan adanya kegiatan jual beli senjata yang melibatkan Amerika Serikat, Italia dan Ethoupia. Sehingga hal ini sedikit banyak mendorong Amerika Serikat ikut terjun dalam perang Dunia yang tengah berkecambuk. Yang pada akhirnya, Amerika serikat dengan terang-terangan mendeklamasikan diri sebagai salah satu pihak yang ikut berperang dalam Perang Dunia II dan bergabung dengan pihak Sekutu.
Perang Dunia I merupakan perang global terpusat di Eropa pada 28 Juli 1914-11 November 1918 yang bermula dari Semenanjung Balkan. Perang Dunia I disebut juga dengan Perang Besar (Great War) yang melibatkan semua kekuatan besar dunia yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan yaitu Kekuatan Sekutu (Triple Entente yang terdiri dari Britania Raya, Perancis dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (Triple Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria dan Italia).
Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan yaitu Sekutu dan Poros  dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat serta Sebagian besar warga Amerika merasa Amerika Serikat sebaiknya tetap netral.
Pada Perang Dunia II Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros (Jerman, Jepang, dan Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik melawan Jepang, dan Front Eropa dan Afrika melawan Jerman dan Italia.
Amerika Serikat dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam anti pesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh.
Tanggal 6 Agustus pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat syarat yang ditetapkan Postdam dan pada Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.










B.  Rumusan Masalah
Jadi berdasarkan latar belakang yang tertulis di atas maka rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah :
1.  Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia I ?
2.  Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia II ?

C.  Tujuan Penulisan
Jadi setelah membaca apa yang telah menjadi rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan :
1.   Untuk Mengetahui Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia I.
2.   Untuk Mengetahui Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia II.













BAB II
PEMBAHASAN

A.  Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia I
Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914-1918 yang merupakan pertempuran antara kekuataan negara yaitu Sekutu dengan kekuatan Pusat. Pada awalnya Sekutu terdiri atas Inggris, Prancis dan Rusia sedangkan dipihak Pusat ada negara Jerman dan gabungan negara Austria Hungria sedangkan Amerika Serikat bergabung pada kekuataan Sekutu baru pada tahun 1917.
Pada awalnya Amerika Serikat tidak terlibat secara langsung dalam perang hingga suatu saat Angkatan Laut Jerman menenggelamkan Kapal Amerika pada bulan April 1917 dan setelah kejadian tersebut Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap kekuatan Pusat yaitu Jerman dan Austria Hungaria. Pada bulan Juli 1918 Amerika Serikat bergabung dengan sekutu untuk menyerang kekuatan Pusat dengan jumlah tentara yang besar hingga kekuatan Pusat  mengundurkan diri dan Perang Dunia I berakhir pada tanggal 11 November 1918.
Amerika Serikat yang semula bersikap netral terhadap peperangan akhirnya melibatkan diri dengan bergabung ke blok Sekutu dan apa yang melatarbelakangi keterlibatn Amerika Serikat didalam Perang Dunia I dapat dirunut semasa kepemimpinan Presiden James Monroe yaitu presiden Amerika Serikat yang ke 5.Ia bahkan mengumumkan Doktrin yang berbunyi negara negara yang berada dibenua Amerika tidak boleh dijajah lagi oleh negara Eropa dan Doktrin tersebut menjadi dasar kebijakan politik Amerika Serikat. Pada saat meletusnya perang dunia I Amerika Serikat kebanjiran pemebelian senjata dan peralatan perang dari para kontestan perang dunia I baik itu dari Triple Entene maupun Triple Aliance khususnya Inggris dan Jerman.
Perang dunia I bermula di Eropa pada tahun 1914. Amerika Serikat pada mulanya tidak ikut serta dalam perang dunia I mereka memiliki hak netral untuk tidak berpihak pada sisi manapun walaupun kedua blok tersebut mempengaruhi Amerika Serikat untuk masuk ke bloknya tetapi Presiden Woodrow Wilson menolaknya dan Presiden Wilson lebih fokus kepada masalah yang ada didalam negeri. pada 4 Agustus 1914 Presiden Wilson mengumumkan netralitas Amerika Serikat pada perang dunia I.
Setelah Amerika Serikat menyatakan netralitasnya , pemerintah Jerman melakukan aksi menentang hukum internasional dan membahayakan warga negara serta Keamanan Amerika Serikat diwilayah lautan. Jerman berpendapat bahwa wilayah inggris merupakan zona perang dan akan menenggelamkan setiap kapal yang berlayar disana. Amerika Serikat memprotes kebijakan itu dan menyatakan bahwa akan melindungi setiap kapal dan warga negaranya yang berlayar dilaut tersebut dan mengancam tidak akan mentoleransi tindakan Jerman ketika 128 warga Amerika Serikat tewas dalam tragedi penenggelaman Kapal Lusitania oleh Jerman. pemerintah Jerman saat itu khawatir akan adanya pernyataan perang dari Amerika Serikat dan Amerika Serikat sempat mengultimatum akan memutuskan hubungan dengan Jerman atas kasus tersebut.
Melihat kebiadaban Jerman terutama dalam perang kapal selamnya Amerika serikat yakin bahwa kemenangan Jerman akan menyebabkan bahaya merajalelanya Militerisme di Eropa dan akan mengancam keamanan Amerika Serikat. Pada 4 mei 1916 pemerintah Jerman berjanji akan membatasi perang kapal selamnya sesuai dengan tuntutan amerika serikat dan tampaknya persoalan terkait penenggelaman Kapal Lusitania sudah terselesaikan dan Presiden Wilson masih tetap mempertahankan kebijakan netral negaranya dalam perang dunia I setelah membuat kebijakan tersebut Presiden Wilson semakin populer dikalangan rakyat dan pada 1917 dia terpilih lagi menjadi Presiden.
Setelah memulai masa jabatan keduanya  Presiden Wilson terus melanjutkan kebijakan netralitasnya namun seruan damai untuk negara yang berperang itu tidak membuahkan hasil malah pada 1917 Jerman melakukan perang kapal selam tidak terbatas yang memakan korban kapal kapal Amerika Serikat. Tanpa basa basi Presiden Wilson langsung mengusir Duta Besar Jerman dari Amerika Serikat dan memutuskan hubungan diplomasi dengan negara itu. hal itu dijawab oleh Jerman dengan menenggelamkna 6 kapal Amerika Serikat dalam waktu tidak lebih dari dua bulan.
Melihat Jerman mulai menentang Amerika Serikat, Presiden Wilson mendesak kongres untuk menyatakan perang.Amerika serikat langsung melakukan mobilisasi massa untuk berperang di Eropa, kongres mulai membuat perencanaan untuk memenangkan perang dengan memperbesar angkatan perang dengan perekrutan kaum laki laki yang sehat jasmani dan rohani masuk dalam wajib militer  dan untuk mendukung hal tersebut kongres meningkatkan anggaran milter sampai angka miliaran dan pajak dinaikan disemua sisi. Semua profesi dialihkan dengan tujuan kemenangan dalam perang. seluruh aspek kehidupan di Amerika Serikat diatur sedemikian ketatnya demi konsentrasi pemenangan perang.
Presiden Wilson sangat piawai dalam membawakan tujuan perang pada rakyatnya dan dunia. Pada april 1917 ia mengatakan bahwa Amerika Serikat berperang karena beberapa pertimbangan yaitu dunia harus aman untuk berdemokrasi. Kami tidak mempunyai tujuan pibadi, kami tidak menginginkan untuk menguasai sebuah negara, kami tidak meminta ganti rugi atau konpensasi materil namun kami adalah satu dari pemenang hak asasi manusia.
Kebijakan Presiden Wilson dirasa sesuai dengan semangat perdamaian yang diterapkan Amerika Serikat sebelumnya yaitu Amerika Serikat menolak segala intervensi pihak Eropa di Amerika dan Amerika akan berperang hanya bila terlebih dulu diserang dan tidak akan memulai pertempuran. Presiden Wilson bahkan saat itu tidak langsung menyerang jerman ketika banyak rakyatnya mati pada insiden kapal Lusitania tetapi pada saat Jerman sudah merajalela Amerika baru menyatakan perang.
Presiden Wilson berpidato bahwa negara dan properti Amerika Serikat adalah sepenuhnya tanggung jawab pemerintah Amerika Serikat, perusakan semua itu berarti pertanda permusuhan.dalam kasus jerman ini memang bukan wilayah yang diserang tetapi kapal kapal dagang Amerika Serikat dan Presiden menganggap itu adalah pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia dan Hak Hidup dan itu menjadi alasan yang kuat untuk Amerika Serikat ikut dalam Perang Dunia I.
Pada saat itu pihak Sekutu yang sudah diambang kekalahan mulai bangkit lagi dengan kedatangan tentara Amerika Serikat. Pada Oktober 1918 pasukan Amerika Serikat sebanyak 1.750.000 lebih sudah berada di Prancis sebaliknya pasukan Pusat yang terdiri dari Jerman, Austria Hungaria, Bulgaria dan Turki mulai kewalahan setelah 4 tahun berperang dan hampir menang. Pasukan Amerika Serikat yang masih segar bugar bergabung dengan pihak Sekutu untuk menyerang blok Pusat. Dibawah jendral John J. Pershing mereka memukul pasukan Jerman dari garis Hidenburg dan menduduki wilayah luas Meusse Argonne. Dilaut Marinir Amerika Serikat membantu Inggris menghancurkan blokade dari pihak Pusat. Pada musin panas 1918 ketika pasukan Jerman mulai terdesak mereka memohon kepada Amerika Serikat untuk berunding dan Amerka Serikat menyetujui usulan dari Jerman itu dengan ditandatanganinya perjanjian Versailles 1918 dan dengan perjanjian itu berakhirlah perang dunia  I.

B.  Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945 bermula ketika Jerman menyerang Polandia kemudian Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman sedangkan untuk Amerika Serikat memasuki kancah peperangan baru pada tahun 1941 setelah Jepang memporak porandakan markas Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941 dan berhasil menenggelamkan 21 Kapal Amerika dan Amerika Serikat bergabung dengan Inggris dan Prancis
Amerika Serikat pada Perang Dunia II terlibat dalam perang Pasifik. Presiden Amerika Serikat Pada saat itu Franklin D. Roosevelt tahu bahwa Jerman merupakan lawan yang lebih kuat dan harus dikalahkan terlebih dahulu walaupun yang menyerang Amerika Serikat pada saat itu adalah Jepang. Pada tahun 1942 tentara Amerika Serikat bergabung dengan Sekutu yang berada di Afrika Utara dan pada bulan Mei 1943 tentara Axis melarikan diri meninggalkan Afrika Utara, tentara Axis terdiri dari Jepang, Jerman dan Italia.
Pada bulan Juli 1943 tentara Amerika, Inggris dan Kanada menyerbu Italia serta Amerika Serikat dan Inggris mulai melakukan pemboman ke Jerman. Pada bulan November 1942 tentara Uni Soviet menghentikan langkah dan memukul mundur pasukan Jerman dan pada tahun 1944 Adolf Hitler menggunakan seluruh kekuataan nya untuk melawan Uni Soviet. Sampai pada tanggal 6 juni 1944 yang terkenal dengan hari D-Day Inggris, Amerika Serikat dan kekuataan Sekutu lainnya mendarat di Prancis Utara dan Jerman harus menghadapi lawan dari dua arah yaitu Prancis dan Uni Soviet. Uni soviet menyerbu Jerman dari Timur dan Inggris serta Amerika Serikat menyerbu Jerman dari Barat dan Selatan.
Di Fasifik Tentara Amerika Serikat memukul mundur Jepang dengan pertempuan yang sengit hingga Amerika Serikat berhasil menguasai pulau demi pulau di Fasifik. Amerika Serikat bergerak semakin mendekat dengan Jepang  dan pada awal tahun 1945 kota Axis di bom sehingga pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman menyerah kepada sekutu dan pada tanggal 6 Agustus Amerika Serikat menjatuhkan bom dikota Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom dijauhkan dikota Nagasaki dan Jepang resmi menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945 dan pada saat jepang menyerah itulah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. berakhirnya perang dunia II ini membuat Amerika Serikat dan uni soviet muncul menjadi kekuataan yang sangat besar.
Awalnya Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat dalam Perang Dunia II. Sebagian besar warga Amerika merasa Amerika Serikat sebaiknya tetap netral. Akan tetapi, karena  pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia ke II di daerah Pasifik.
Pengeboman ini dilakukan kala itu angkatan laut Jepang menyerang markas Angkatan Laut Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Dampak serangan ini rusak dan tenggelamnya kurang lebih 20 buah kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Dipihak Jepang hanya kehilangan 55 buah pesawat tempur dari 441 pesawat yang dipakai.
Pada 26 November 1941 diperintah oleh laksamana Chaichi Naguma Jepang meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan menuju Pearl Habour. Pada tanggal 7 Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer Amerika Serikat di Kepulauan Hawai. Hampir semua kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan di atas tanah, hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur. 12 kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawanya. Kapal perang SS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan nyawa.Strategi yang digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour adalah melumpuhkan Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara.
Presiden F.D Roosevelt menandatangani Deklarasi perang terhadap Jepang pada hari berikutnya selepas serangan. serangan Pearl Harbour bertindak sebagai sesuatu yang menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh negara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh Amerika dengan tujuan berperang dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak sekutu.
Pada tanggal 8 Desember 1941 Kongres Amerika serikat menyatakan perang atas Jepang. Pemerintah Amerika serikat meneruskan pengerahan tentara dan mulai beralih kepada ekonomi perang. Permasalahan teknis adalah kenapa Jerman menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Ini pasti menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan Amerika untuk memberikan bantuannya kepada Britania Raya. Meskipun berhasil menenggelamkan kapal Amerika, tidak membantu Jepang dalam jangka panjang. Karena serangan tersebut membuat Amerika terlibat penuh dalam perang dunia Ke II, mendorong kekalahan blok poros.
Negara dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000 tank, 20.000 meriam anti pesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh. Negara mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan menciptakan industri baru untuk produksi kapal, kendaraan lapis baja, dan pesawat secara massal. Perekrutan juga berlangsung. Di bawah serangkaian peraturan wajib militer, Amerika Serikat menjadikan angkatan bersenjatanya punya berkekuatan total 15.100.000. Pada akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan wanita menjadi tentara atau bekerja di bidang yang berhubungan dengan perang.
Tak lama setelah Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat memutuskan untuk memusatkan upaya militer mereka di Eropa, di mana pusat kekuatan musuh berada, sementara wilayah Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi dan panas tahun 1942, tentara Inggris bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan menekan Jenderal Jerman Erwin Rommel untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah ancaman Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal 7 November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika utara jajahan Perancis, dan setelah pertempuran habis habisan, berhasil menimpakan kekalahan besar kepada tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga merupakan titik balik di Medan Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian luar biasa berhasil menghentikan invasi Jerman di gerbang Leningrad dan Moskow serta dapat mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada bulan Juli 1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki Sisilia dan akhir musim panas, pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari kekuatan Fasis. Pasukan Sekutu mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia menyerah tanpa syarat, pertempuran melawan tentara Jerman di Italia berlangsung sengit dan berlarut larut. Sementara pertempuran masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan serbuan udara terhadap jalur kereta, pabrik – pabrik, penyimpanan senjata Jerman serta pesediaan minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada akhir 1943, tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan panjang mengenai strategi, memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk memaksa Jerman mengalihkan lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia. Jenderal Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima tertinggi Sekutu di Eropa.
Setelah melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6 Juni 1944 rombongan pertama invasi tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang dilindungi angkatan udara yang hebat, mendarat di pantai Normandia di utara Perancis. Dengan pendirian benteng di pantai setelah terjadi pertempuran sengit, maka banyak tentara yang masuk dan banyak satuan tentara Jerman yang ditangkap setelah terkepung oleh gerakan capit kepiting.
Tentara Sekutu mulai bergerak melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944 Paris berhasil dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh perlawanan keras , namun tentara Sekutu berhasil maju ke Jerman dari arah barat. Tentara Jerman bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur. Tanggal 8 Mei 1945, semua kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich yang tersisa menyerah.
Sementara itu, tentara Amerika Serikat bergerak maju di Pasifik. Walau pasukan Amerika Serikat dipaksa menyerah di Filipina pada awal 1942, tentara Sekutu menyerang pada bulan bulan berikutnya. Pada bulan April, Jenderal James Doolittle memimpin pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang Tokyo. Secara militer serangan ini berdampak kecil.
Dalam pertempuran Laut karang yang merupakan pertempuran laut pertama di mana seluruh pertarungan dilakukan oleh pesawat yang lepas landas dari kapal induk. Angkatan laut Jepang menderita kerugian besar sehingga mereka terpaksa membatalkan ide untuk menyerbu Australia. Pertempuran Midway di tengah – tengah Samudra Pasifik menjadi titik balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk pertama kali kalah besar. Jepang kehilangan empat kapal induk sehingga langkahnya menyeberangi Pasifik tengah terhenti.
Perang di Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah, dan pertempuran pertempuran pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada awal Juni 1944, Pertempuran Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang, memaksa Perdana Menteri Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas Mac Arthur yang dua tahun sebelumnya dengan terpaksa meninggalkan Filipina agar tidak ditangkap Jepang. Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan Laut Jepang dan mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada bulan Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah mengambil alih Manila. Amerika Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun Bonin, yang terletak di tengah – tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang. Namun, Jepang tetap bersikukuh mempertahankan pulau tersebut dengan memanfaatkan pulau tersebut dengan memanfaatkan gua gua alami dan dataran berkarang. Pengeboman Amerika Serikat mendapat perlawanan keras Jepang di darat dan serangan bunuh diri kamikaze di udara. Pasukan Amerika Serikat merebut pulau tersebut pada pertengahan Maret, namun harus kehilangan 6.000 nyawa marinirnya, sementara itu hampir seluruh tentara Jepang tewas.
Sejak saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara besar besaran ke pelabuhan dan bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus, Angkatan Udara ke 20 melancarkan gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala pemerintahan Amerika Serikat, Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah daerah di pinggir kota Berlin, mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk membahas operasi melawan Jepang, kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan untuk masa depan Jerman.
Sehari menjelang Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom diledakkan di Alamogordo, New Mexico. Peristiwa ini menandai titik puncak riset intensif selama tiga tahun di sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ). Presiden Truman, yang memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang menyerah lebih cepat dengan jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi darat, memerintahkan penggunaan bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26 Juli, menjanjikan tidak akan mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka menyerah. Namun, bila tidak Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah komite yang terdiri dari pejabat militer, pejabat politik, serta ilmuwan Amerika Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru tersebut. Truman telah menuliskan bahwa hanya instalasi militer yang boleh diserang. Menteri Perang Henry L. Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa Kyoto, ibukota kuno Jepang dan tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan Negara dan agama, tidak dijadikan sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan operasi militer, akhirnya terpilih.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai.





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Perang Dunia I bermula di Eropa pada tahun 1914.Amerika sendiri pada awalnya tidak ikut serta dalam perang dunia itu.Mereka merasa bahwa mereka mempunyai hak netral untuk tidak berpihak pada sisi manapun.Namun kenyataannya dalam menghadapi Perang Dunia I yang terjadi di Eropa, politik luar negeri Amerika Serikat dihadapkan pada dilema.Pertama, Amerika Serikat ingin tetap berpegang pada prinsip netral yang dianutnya untuk tidak melibatkan diri dengan perang yang terjadi di luar wilayah teritorialnya.Namun demikian, kepentingan perdagangannya di kawasan tersebut terancam karena serangan-serangan negara-negara yang bertikai.
Para diplomat Amerika Serikat dihadapkan pada dua pililian antara tetap mempertahankan sikap netralnya dengan menjamin kepentingan ekonominya di kawasan tersebut yang berarti melibatkan diri dalam peperangan.Kedua, setelah meletusnya perang, Amerika Serikat dihadapkan pada tuntutan negara-negara Eropa untuk memberikan bantuan ekonomi terhadap para pengusaha Eropa.Bantuan tersebut adalah untuk kepentingan ekonomi AS sendiri yang memperoleh keuntungan dari perdagangannya dengan para penguasaha Eropa.Hal ini menjadi dilema karena apabila Amerika Serikat memberikan pinjaman kepada negara yang sedang bertikai berarti Amerika Serikat telah melanggar sikap netralnya.
Pada akhirnya Dalam praktek, seringkali sikap netral Amerika Serikat dalam politik luar negerinya bertentangan dengan kepentingannnya sendiri.Menurut sejarawan, sikap tersebut menunjukkan ketidakkonsistenan Amerika Serikat dalam mempertahankan prinsip politik luar negerinya.kurang bisa menjaga sifat netralnya, hal ini terbukti dengan adanya kegiatan jual beli senjata yang melibatkan Amerika Serikat, Itali dan Ethoupia.Sehingga hal ini sedikit banyak mendorong Amerika Serikat ikut terjun dalam perang Dunia yang tengah berkecambuk.Yang pada akhirnya, Amerika serikat dengan terang-terangan mendeklamasikan diri sebagai salah satu pihak yang ikut berperang dalam Perang Dunia I dan bergabung dengan pihak Sekutu.
Pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu angkatan laut Jepang menyerang markas Angkatan Laut Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Sehingga membuet keterlibatan amerika serikat dalam perang dunia II, masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik.
Tanggal 6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.

B.  Saran
Kami selaku penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih baik ke depannya dalam penulisan makalah.harapan kami dengan ditulisnya makalah ini bisa berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang sejarah amerika.kurang dan lebihnya tentang makalah ini kami selaku penulis meminta maaf yang sebesar besarnya.



DAFTAR PUSTAKA
Krisnadi, IG. (2012). Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak
Prawoto, Budi. (2008). Perang dan Pertempuran. Yogyakarta: CV. Empat Pilar Pendidikan

Pramudit, Dyah. (2008). Dunia Dalam Sejarah. Yogyakarta: CV. Empat Pilar Pendidikan

1 komentar: