BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang
merupakan suatu hal yang penting dalam sejarah umat manusia di dunia ini perang
besar pernah terjadi beberapa kali dan ada dua yang termasuk tingkat perang
dunia. Perang Dunia I terjadi tahun 1914-1918, sementara yang kedua terjadi
pada 1939-1945. Kedua perang tersebut melibatkan sebuah negara yang kini
merupakan satu-satunya negara superpower setelah runtuhnya Uni Soviet, yaitu
Amerika Serikat.
Amerika
Serikat pada perang dunia I merupakan negara yang netral. Dimana Amerika
Serikat tidak memihak pihak-pihak yang berperang, khususnya pihak yang berasal
dari Eropa. Namun dalam kenyataan Amerika Serikat kurang bisa menjaga sifat
netralnya, hal ini terbukti dengan adanya kegiatan jual beli senjata yang
melibatkan Amerika Serikat, Italia dan Ethoupia. Sehingga hal ini sedikit
banyak mendorong Amerika Serikat ikut terjun dalam perang Dunia yang tengah
berkecambuk. Yang pada akhirnya, Amerika serikat dengan terang-terangan
mendeklamasikan diri sebagai salah satu pihak yang ikut berperang dalam Perang
Dunia II dan bergabung dengan pihak Sekutu.
Perang
Dunia I merupakan perang global terpusat di Eropa pada 28 Juli 1914-11 November
1918 yang bermula dari Semenanjung Balkan. Perang Dunia I disebut juga dengan
Perang Besar (Great War) yang melibatkan semua kekuatan besar dunia yang
terbagi menjadi dua aliansi bertentangan yaitu Kekuatan Sekutu (Triple Entente
yang terdiri dari Britania Raya, Perancis dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (Triple
Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria dan Italia).
Perang
Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939
sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia,
termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer
yang berlawanan yaitu Sekutu dan Poros dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak
ingin terlibat serta Sebagian besar warga Amerika merasa Amerika Serikat
sebaiknya tetap netral.
Pada
Perang Dunia II Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 Akibatnya,
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros (Jerman, Jepang, dan
Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik melawan
Jepang, dan Front Eropa dan Afrika melawan Jerman dan Italia.
Amerika
Serikat dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas
industrinya. Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target
produksi yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat,
45.000 tank, 20.000 meriam anti pesawat, dan 18 juta ton pengiriman
niaga.seluruh kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur,
pertambangan, perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan
pendidikan dan kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang
menyeluruh.
Tanggal
6 Agustus pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota
Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di
Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya
perang. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat syarat yang ditetapkan
Postdam dan pada Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.
B. Rumusan Masalah
Jadi
berdasarkan latar belakang yang tertulis di atas maka rumusan masalah yang akan
kita bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam
Perang Dunia I ?
2. Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam
Perang Dunia II ?
C. Tujuan Penulisan
Jadi
setelah membaca apa yang telah menjadi rumusan masalah di atas, makalah ini
bertujuan :
1. Untuk
Mengetahui Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia I.
2. Untuk
Mengetahui Bagaimanakah Peran Amerika Serikat dalam Perang Dunia II.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Peran Amerika Serikat dalam Perang
Dunia I
Perang
Dunia I terjadi pada tahun 1914-1918 yang merupakan pertempuran antara
kekuataan negara yaitu Sekutu dengan kekuatan Pusat. Pada awalnya Sekutu
terdiri atas Inggris, Prancis dan Rusia sedangkan dipihak Pusat ada negara
Jerman dan gabungan negara Austria Hungria sedangkan Amerika Serikat bergabung
pada kekuataan Sekutu baru pada tahun 1917.
Pada
awalnya Amerika Serikat tidak terlibat secara langsung dalam perang hingga
suatu saat Angkatan Laut Jerman menenggelamkan Kapal Amerika pada bulan April 1917
dan setelah kejadian tersebut Kongres Amerika Serikat menyatakan perang
terhadap kekuatan Pusat yaitu Jerman dan Austria Hungaria. Pada bulan Juli 1918
Amerika Serikat bergabung dengan sekutu untuk menyerang kekuatan Pusat dengan
jumlah tentara yang besar hingga kekuatan Pusat
mengundurkan diri dan Perang Dunia I berakhir pada tanggal 11 November
1918.
Amerika
Serikat yang semula bersikap netral terhadap peperangan akhirnya melibatkan
diri dengan bergabung ke blok Sekutu dan apa yang melatarbelakangi keterlibatn
Amerika Serikat didalam Perang Dunia I dapat dirunut semasa kepemimpinan Presiden
James Monroe yaitu presiden Amerika Serikat yang ke 5.Ia bahkan mengumumkan
Doktrin yang berbunyi negara negara yang berada dibenua Amerika tidak boleh
dijajah lagi oleh negara Eropa dan Doktrin tersebut menjadi dasar kebijakan
politik Amerika Serikat. Pada saat meletusnya perang dunia I Amerika Serikat
kebanjiran pemebelian senjata dan peralatan perang dari para kontestan perang
dunia I baik itu dari Triple Entene maupun Triple Aliance khususnya Inggris dan
Jerman.
Perang
dunia I bermula di Eropa pada tahun 1914. Amerika Serikat pada mulanya tidak
ikut serta dalam perang dunia I mereka memiliki hak netral untuk tidak berpihak
pada sisi manapun walaupun kedua blok tersebut mempengaruhi Amerika Serikat
untuk masuk ke bloknya tetapi Presiden Woodrow Wilson menolaknya dan Presiden
Wilson lebih fokus kepada masalah yang ada didalam negeri. pada 4 Agustus 1914
Presiden Wilson mengumumkan netralitas Amerika Serikat pada perang dunia I.
Setelah
Amerika Serikat menyatakan netralitasnya , pemerintah Jerman melakukan aksi
menentang hukum internasional dan membahayakan warga negara serta Keamanan
Amerika Serikat diwilayah lautan. Jerman berpendapat bahwa wilayah inggris
merupakan zona perang dan akan menenggelamkan setiap kapal yang berlayar
disana. Amerika Serikat memprotes kebijakan itu dan menyatakan bahwa akan
melindungi setiap kapal dan warga negaranya yang berlayar dilaut tersebut dan
mengancam tidak akan mentoleransi tindakan Jerman ketika 128 warga Amerika
Serikat tewas dalam tragedi penenggelaman Kapal Lusitania oleh Jerman. pemerintah
Jerman saat itu khawatir akan adanya pernyataan perang dari Amerika Serikat dan
Amerika Serikat sempat mengultimatum akan memutuskan hubungan dengan Jerman
atas kasus tersebut.
Melihat
kebiadaban Jerman terutama dalam perang kapal selamnya Amerika serikat yakin
bahwa kemenangan Jerman akan menyebabkan bahaya merajalelanya Militerisme di
Eropa dan akan mengancam keamanan Amerika Serikat. Pada 4 mei 1916 pemerintah Jerman
berjanji akan membatasi perang kapal selamnya sesuai dengan tuntutan amerika
serikat dan tampaknya persoalan terkait penenggelaman Kapal Lusitania sudah
terselesaikan dan Presiden Wilson masih tetap mempertahankan kebijakan netral
negaranya dalam perang dunia I setelah membuat kebijakan tersebut Presiden Wilson
semakin populer dikalangan rakyat dan pada 1917 dia terpilih lagi menjadi Presiden.
Setelah
memulai masa jabatan keduanya Presiden Wilson
terus melanjutkan kebijakan netralitasnya namun seruan damai untuk negara yang
berperang itu tidak membuahkan hasil malah pada 1917 Jerman melakukan perang
kapal selam tidak terbatas yang memakan korban kapal kapal Amerika Serikat.
Tanpa basa basi Presiden Wilson langsung mengusir Duta Besar Jerman dari
Amerika Serikat dan memutuskan hubungan diplomasi dengan negara itu. hal itu
dijawab oleh Jerman dengan menenggelamkna 6 kapal Amerika Serikat dalam waktu
tidak lebih dari dua bulan.
Melihat
Jerman mulai menentang Amerika Serikat, Presiden Wilson mendesak kongres untuk
menyatakan perang.Amerika serikat langsung melakukan mobilisasi massa untuk
berperang di Eropa, kongres mulai membuat perencanaan untuk memenangkan perang
dengan memperbesar angkatan perang dengan perekrutan kaum laki laki yang sehat
jasmani dan rohani masuk dalam wajib militer
dan untuk mendukung hal tersebut kongres meningkatkan anggaran milter
sampai angka miliaran dan pajak dinaikan disemua sisi. Semua profesi dialihkan
dengan tujuan kemenangan dalam perang. seluruh aspek kehidupan di Amerika Serikat
diatur sedemikian ketatnya demi konsentrasi pemenangan perang.
Presiden
Wilson sangat piawai dalam membawakan tujuan perang pada rakyatnya dan dunia.
Pada april 1917 ia mengatakan bahwa Amerika Serikat berperang karena beberapa
pertimbangan yaitu dunia harus aman untuk berdemokrasi. Kami tidak mempunyai
tujuan pibadi, kami tidak menginginkan untuk menguasai sebuah negara, kami
tidak meminta ganti rugi atau konpensasi materil namun kami adalah satu dari
pemenang hak asasi manusia.
Kebijakan
Presiden Wilson dirasa sesuai dengan semangat perdamaian yang diterapkan
Amerika Serikat sebelumnya yaitu Amerika Serikat menolak segala intervensi
pihak Eropa di Amerika dan Amerika akan berperang hanya bila terlebih dulu
diserang dan tidak akan memulai pertempuran. Presiden Wilson bahkan saat itu
tidak langsung menyerang jerman ketika banyak rakyatnya mati pada insiden kapal
Lusitania tetapi pada saat Jerman sudah merajalela Amerika baru menyatakan
perang.
Presiden
Wilson berpidato bahwa negara dan properti Amerika Serikat adalah sepenuhnya
tanggung jawab pemerintah Amerika Serikat, perusakan semua itu berarti pertanda
permusuhan.dalam kasus jerman ini memang bukan wilayah yang diserang tetapi
kapal kapal dagang Amerika Serikat dan Presiden menganggap itu adalah pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia dan Hak Hidup dan itu menjadi alasan yang kuat untuk
Amerika Serikat ikut dalam Perang Dunia I.
Pada
saat itu pihak Sekutu yang sudah diambang kekalahan mulai bangkit lagi dengan
kedatangan tentara Amerika Serikat. Pada Oktober 1918 pasukan Amerika Serikat
sebanyak 1.750.000 lebih sudah berada di Prancis sebaliknya pasukan Pusat yang
terdiri dari Jerman, Austria Hungaria, Bulgaria dan Turki mulai kewalahan
setelah 4 tahun berperang dan hampir menang. Pasukan Amerika Serikat yang masih
segar bugar bergabung dengan pihak Sekutu untuk menyerang blok Pusat. Dibawah
jendral John J. Pershing mereka memukul pasukan Jerman dari garis Hidenburg dan
menduduki wilayah luas Meusse Argonne. Dilaut Marinir Amerika Serikat membantu
Inggris menghancurkan blokade dari pihak Pusat. Pada musin panas 1918 ketika
pasukan Jerman mulai terdesak mereka memohon kepada Amerika Serikat untuk
berunding dan Amerka Serikat menyetujui usulan dari Jerman itu dengan ditandatanganinya
perjanjian Versailles 1918 dan dengan perjanjian itu berakhirlah perang
dunia I.
B. Peran Amerika Serikat dalam Perang
Dunia II
Perang
Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945 bermula ketika Jerman menyerang Polandia
kemudian Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman sedangkan untuk
Amerika Serikat memasuki kancah peperangan baru pada tahun 1941 setelah Jepang
memporak porandakan markas Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii pada tanggal
7 Desember 1941 dan berhasil menenggelamkan 21 Kapal Amerika dan Amerika
Serikat bergabung dengan Inggris dan Prancis
Amerika
Serikat pada Perang Dunia II terlibat dalam perang Pasifik. Presiden Amerika
Serikat Pada saat itu Franklin D. Roosevelt tahu bahwa Jerman merupakan lawan
yang lebih kuat dan harus dikalahkan terlebih dahulu walaupun yang menyerang
Amerika Serikat pada saat itu adalah Jepang. Pada tahun 1942 tentara Amerika
Serikat bergabung dengan Sekutu yang berada di Afrika Utara dan pada bulan Mei
1943 tentara Axis melarikan diri meninggalkan Afrika Utara, tentara Axis
terdiri dari Jepang, Jerman dan Italia.
Pada
bulan Juli 1943 tentara Amerika, Inggris dan Kanada menyerbu Italia serta
Amerika Serikat dan Inggris mulai melakukan pemboman ke Jerman. Pada bulan
November 1942 tentara Uni Soviet menghentikan langkah dan memukul mundur
pasukan Jerman dan pada tahun 1944 Adolf Hitler menggunakan seluruh kekuataan
nya untuk melawan Uni Soviet. Sampai pada tanggal 6 juni 1944 yang terkenal
dengan hari D-Day Inggris, Amerika Serikat dan kekuataan Sekutu lainnya mendarat
di Prancis Utara dan Jerman harus menghadapi lawan dari dua arah yaitu Prancis
dan Uni Soviet. Uni soviet menyerbu Jerman dari Timur dan Inggris serta Amerika
Serikat menyerbu Jerman dari Barat dan Selatan.
Di
Fasifik Tentara Amerika Serikat memukul mundur Jepang dengan pertempuan yang
sengit hingga Amerika Serikat berhasil menguasai pulau demi pulau di Fasifik.
Amerika Serikat bergerak semakin mendekat dengan Jepang dan pada awal tahun 1945 kota Axis di bom
sehingga pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman menyerah kepada sekutu dan pada tanggal
6 Agustus Amerika Serikat menjatuhkan bom dikota Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus
1945 bom atom dijauhkan dikota Nagasaki dan Jepang resmi menyerah pada tanggal
14 Agustus 1945 dan pada saat jepang menyerah itulah bangsa Indonesia menyatakan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. berakhirnya perang dunia II ini
membuat Amerika Serikat dan uni soviet muncul menjadi kekuataan yang sangat
besar.
Awalnya
Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat dalam Perang Dunia II.
Sebagian besar warga Amerika merasa Amerika Serikat sebaiknya tetap netral.
Akan tetapi, karena pengeboman Pearl
Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika kepada
perang dunia ke II di daerah Pasifik.
Pengeboman
ini dilakukan kala itu angkatan laut Jepang menyerang markas Angkatan Laut
Amerika secara tiba-tiba di Hawai. Dampak serangan ini rusak dan tenggelamnya
kurang lebih 20 buah kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403
korban jiwa. Dipihak Jepang hanya kehilangan 55 buah pesawat tempur dari 441
pesawat yang dipakai.
Pada
26 November 1941 diperintah oleh laksamana Chaichi Naguma Jepang meninggalkan
Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril dan menuju Pearl Habour. Pada tanggal 7
Desember 1941, kapal terbang angkatan tersebut mengebom semua pangkalan militer
Amerika Serikat di Kepulauan Hawai. Hampir semua kapal terbang Amerika Serikat
dimusnahkan di atas tanah, hanya beberapa pejuang berhasil lolos dan bertempur.
12 kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang
dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawanya. Kapal
perang SS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan
nyawa.Strategi yang digunakan angkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbour
tanpa pemberitahuan sampai saat-saat terakhir. Tujuan serangan Pearl Habour
adalah melumpuhkan Angkatan Laut Amerika di Pasifik, walaupun untuk sementara.
Presiden
F.D Roosevelt menandatangani Deklarasi perang terhadap Jepang pada hari
berikutnya selepas serangan. serangan Pearl Harbour bertindak sebagai sesuatu yang
menggerakkan sebuah negara untuk bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat
dilakukan oleh negara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan seluruh
Amerika dengan tujuan berperang dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan
kemungkinan mendorong kedudukan penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh
pihak sekutu.
Pada
tanggal 8 Desember 1941 Kongres Amerika serikat menyatakan perang atas Jepang.
Pemerintah Amerika serikat meneruskan pengerahan tentara dan mulai beralih
kepada ekonomi perang. Permasalahan teknis adalah kenapa Jerman menyatakan
perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan
Jepang. Ini pasti menggandakan kemarahan penduduk Amerika dan membenarkan
Amerika untuk memberikan bantuannya kepada Britania Raya. Meskipun berhasil
menenggelamkan kapal Amerika, tidak membantu Jepang dalam jangka panjang.
Karena serangan tersebut membuat Amerika terlibat penuh dalam perang dunia Ke
II, mendorong kekalahan blok poros.
Negara
dengan cepat melakukan mobilisasi rakyat dan seluruh kapasitas industrinya.
Pada tanggal 6 Januari 1942, Presiden Roosevelt mengumumkan target produksi
yang mengejutkan. Tahun itu ditargetkan harus selesai 60.000 pesawat, 45.000
tank, 20.000 meriam anti pesawat, dan 18 juta ton pengiriman niaga.seluruh
kegiatan nasional yang meliputi pertanian, manufaktur, pertambangan,
perdagangan, tenaga kerja, investasi, komunikasi, bahkan pendidikan dan
kegiatan budaya berlangsung di bawah pengawasan baru yang menyeluruh. Negara
mengumpulkan uang dalam jumlah besar dan menciptakan industri baru untuk
produksi kapal, kendaraan lapis baja, dan pesawat secara massal. Perekrutan
juga berlangsung. Di bawah serangkaian peraturan wajib militer, Amerika Serikat
menjadikan angkatan bersenjatanya punya berkekuatan total 15.100.000. Pada
akhir 1943, sekitar 65 juta pria dan wanita menjadi tentara atau bekerja di
bidang yang berhubungan dengan perang.
Tak
lama setelah Amerika Serikat ikut berperang, Sekutu barat memutuskan untuk memusatkan
upaya militer mereka di Eropa, di mana pusat kekuatan musuh berada, sementara
wilayah Pasifik dinomorduakan. Pada musim semi dan panas tahun 1942, tentara
Inggris bisa menahan masuknya Jerman ke Mesir dan menekan Jenderal Jerman Erwin
Rommel untuk mundur ke Libya sehingga lenyaplah ancaman Terusan Suez, yang menghubungkan
Laut Tengah dan Laut Merah.
Tanggal
7 November 1942, tentara Amerika mendarat di Afrika utara jajahan Perancis, dan
setelah pertempuran habis habisan, berhasil menimpakan kekalahan besar kepada
tentara Italia dan Jerman. Tahun 1942 juga merupakan titik balik di Medan
Tempur Timur, dimana Uni Soviet dengan kerugian luar biasa berhasil
menghentikan invasi Jerman di gerbang Leningrad dan Moskow serta dapat
mengalahkan pasukan Jerman di Stalingrad.
Pada
bulan Juli 1943, pasukan Inggris dan Amerika menduduki Sisilia dan akhir musim
panas, pesisir selatan Laut Tengah dibersihkan dari kekuatan Fasis. Pasukan
Sekutu mendarat di Italia dan meskipun pemerintah Italia menyerah tanpa syarat,
pertempuran melawan tentara Jerman di Italia berlangsung sengit dan berlarut larut.
Sementara pertempuran masih berlangsung di Italia, pasukan Sekutu melakukan
serbuan udara terhadap jalur kereta, pabrik – pabrik, penyimpanan senjata
Jerman serta pesediaan minyak Jerman di Ploesti, Rumania.
Pada
akhir 1943, tentara Sekutu setelah melakukan perdebatan panjang mengenai
strategi, memutuskan untuk membuka medan tempur Barat untuk memaksa Jerman
mengalihkan lebih banyak tentaranya dari medan tempur Rusia. Jenderal Amerika
Serikat, Dwight D. Eisenhower ditunjuk sebagai Panglima tertinggi Sekutu di
Eropa.
Setelah
melalui persiapan luar biasa, pada tanggal 6 Juni 1944 rombongan pertama invasi
tentara Amerika Serikat, Inggris dan Kanada yang dilindungi angkatan udara yang
hebat, mendarat di pantai Normandia di utara Perancis. Dengan pendirian benteng
di pantai setelah terjadi pertempuran sengit, maka banyak tentara yang masuk
dan banyak satuan tentara Jerman yang ditangkap setelah terkepung oleh gerakan
capit kepiting.
Tentara
Sekutu mulai bergerak melintasi Perancis menuju Jerman.tanggal 25 Agustus 1944
Paris berhasil dibebaskan. Di perbatasan Jerman, tentara Sekutu dihadang oleh
perlawanan keras , namun tentara Sekutu berhasil maju ke Jerman dari arah
barat. Tentara Jerman bertekuk lutut di hadapan tentara Rusia bagian timur.
Tanggal 8 Mei 1945, semua kekuatan angkatan darat, laut, dan udara Third Reich
yang tersisa menyerah.
Sementara
itu, tentara Amerika Serikat bergerak maju di Pasifik. Walau pasukan Amerika
Serikat dipaksa menyerah di Filipina pada awal 1942, tentara Sekutu menyerang
pada bulan bulan berikutnya. Pada bulan April, Jenderal James Doolittle
memimpin pasukan pengebom Amerika Serikat menyerang Tokyo. Secara militer
serangan ini berdampak kecil.
Dalam
pertempuran Laut karang yang merupakan pertempuran laut pertama di mana seluruh
pertarungan dilakukan oleh pesawat yang lepas landas dari kapal induk. Angkatan
laut Jepang menderita kerugian besar sehingga mereka terpaksa membatalkan ide
untuk menyerbu Australia. Pertempuran Midway di tengah – tengah Samudra Pasifik
menjadi titik balik bagi Sekutu, dimana tentara Jepang untuk pertama kali kalah
besar. Jepang kehilangan empat kapal induk sehingga langkahnya menyeberangi
Pasifik tengah terhenti.
Perang
di Pasifik terus berlanjut setelah Jerman menyerah, dan pertempuran pertempuran
pamungkas di Pasifik terhitung paling dasyat. Pada awal Juni 1944, Pertempuran
Laut Filipina meluluhlantakan Angkatan Laut Jepang, memaksa Perdana Menteri
Jepang Tojo mundur dari jabatannya. Jenderal Douglas Mac Arthur yang dua tahun
sebelumnya dengan terpaksa meninggalkan Filipina agar tidak ditangkap Jepang.
Mereka datang kembali untuk melancarkan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Pertempuran Teluk Leyte berakhir dengan kekalahan Angkatan Laut Jepang dan
mengembalikan kendali perairan Filipina ke tangan Sekutu.
Pada
bulan Februari 1945, tentara Amerika Serikat telah mengambil alih Manila.
Amerika Serikat mengincar Pulau Iwo Jima di Kepulaun Bonin, yang terletak di
tengah – tengah antara Kepulauan Mariana dan Jepang. Namun, Jepang tetap
bersikukuh mempertahankan pulau tersebut dengan memanfaatkan pulau tersebut
dengan memanfaatkan gua gua alami dan dataran berkarang. Pengeboman Amerika
Serikat mendapat perlawanan keras Jepang di darat dan serangan bunuh diri
kamikaze di udara. Pasukan Amerika Serikat merebut pulau tersebut pada
pertengahan Maret, namun harus kehilangan 6.000 nyawa marinirnya, sementara itu
hampir seluruh tentara Jepang tewas.
Sejak
saat itu Amerika Serikat memulai serangan udara besar besaran ke pelabuhan dan
bandara di Jepang. Dari Mei hingga Agustus, Angkatan Udara ke 20 melancarkan
gelombang serangan ke pulau Jepang. Kepala pemerintahan Amerika Serikat,
Inggris, dan Soviet bertemu di Postdam, sebuah daerah di pinggir kota Berlin,
mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945 untuk membahas operasi melawan Jepang,
kesepakatan damai di Eropa, dan kebijakan untuk masa depan Jerman.
Sehari
menjelang Konferensi Postdam mulai, sebuah bom atom diledakkan di Alamogordo,
New Mexico. Peristiwa ini menandai titik puncak riset intensif selama tiga
tahun di sejumlah laboratorium di seluruh penjuru Amerika Serikat yang dikenal
dengan nama Proyek Manhattan ( The Manhattan Project ). Presiden Truman, yang
memperhitungkan bahwa bom atom bisa memaksa Jepang menyerah lebih cepat dengan
jumlah korban lebih sedikit dibandingkan invasi darat, memerintahkan penggunaan
bom tersebut bila Jepang tidak menyerah juga hingga tanggal 3 Agustus. Sekutu
mengumumkan Deklarasi Postdam pada tanggal 26 Juli, menjanjikan tidak akan
mengahncurkan atau memperbudak Jepang bila mereka menyerah. Namun, bila tidak
Jepang akan menjumpai kehancuran total.
Sebuah
komite yang terdiri dari pejabat militer, pejabat politik, serta ilmuwan
Amerika Serikat mempertimbangkan sasaran senjata baru tersebut. Truman telah
menuliskan bahwa hanya instalasi militer yang boleh diserang. Menteri Perang
Henry L. Stimson, misalnya sukses berargumentasi bahwa Kyoto, ibukota kuno
Jepang dan tempat penyimpanan sejumlah besar kekayaan Negara dan agama, tidak
dijadikan sasaran. Hiroshima, pusat industry perang dan operasi militer,
akhirnya terpilih.
Tanggal
6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota
Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di Nagasaki.
Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses berakhirnya perang.
Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul kemudian. Tanggal 14
Agustus, Jepang menyetujui syarat syarat yang ditetapkan Postdam. Tanggal 2
September 1945, Jepang secara resmi menyerah.
Umumnya
dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada
tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat
Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir
ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas
kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang
dimulai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang
Dunia I bermula di Eropa pada tahun 1914.Amerika sendiri pada awalnya tidak
ikut serta dalam perang dunia itu.Mereka merasa bahwa mereka mempunyai hak
netral untuk tidak berpihak pada sisi manapun.Namun kenyataannya dalam
menghadapi Perang Dunia I yang terjadi di Eropa, politik luar negeri Amerika Serikat
dihadapkan pada dilema.Pertama, Amerika Serikat ingin tetap berpegang pada
prinsip netral yang dianutnya untuk tidak melibatkan diri dengan perang yang
terjadi di luar wilayah teritorialnya.Namun demikian, kepentingan
perdagangannya di kawasan tersebut terancam karena serangan-serangan
negara-negara yang bertikai.
Para
diplomat Amerika Serikat dihadapkan pada dua pililian antara tetap
mempertahankan sikap netralnya dengan menjamin kepentingan ekonominya di
kawasan tersebut yang berarti melibatkan diri dalam peperangan.Kedua, setelah
meletusnya perang, Amerika Serikat dihadapkan pada tuntutan negara-negara Eropa
untuk memberikan bantuan ekonomi terhadap para pengusaha Eropa.Bantuan tersebut
adalah untuk kepentingan ekonomi AS sendiri yang memperoleh keuntungan dari
perdagangannya dengan para penguasaha Eropa.Hal ini menjadi dilema karena
apabila Amerika Serikat memberikan pinjaman kepada negara yang sedang bertikai
berarti Amerika Serikat telah melanggar sikap netralnya.
Pada
akhirnya Dalam praktek, seringkali sikap netral Amerika Serikat dalam politik
luar negerinya bertentangan dengan kepentingannnya sendiri.Menurut sejarawan,
sikap tersebut menunjukkan ketidakkonsistenan Amerika Serikat dalam
mempertahankan prinsip politik luar negerinya.kurang bisa menjaga sifat
netralnya, hal ini terbukti dengan adanya kegiatan jual beli senjata yang
melibatkan Amerika Serikat, Itali dan Ethoupia.Sehingga hal ini sedikit banyak
mendorong Amerika Serikat ikut terjun dalam perang Dunia yang tengah
berkecambuk.Yang pada akhirnya, Amerika serikat dengan terang-terangan
mendeklamasikan diri sebagai salah satu pihak yang ikut berperang dalam Perang
Dunia I dan bergabung dengan pihak Sekutu.
Pengeboman
Pearl Harbour oleh Jepang, pada tanggal 8 desember 1941 telah membawa Amerika
kepada perang dunia ke II di daerah pasifik. Pengeboman ini dilakukan. kala itu
angkatan laut Jepang menyerang markas Angkatan Laut Amerika secara tiba-tiba di
Hawai. Sehingga membuet keterlibatan amerika serikat dalam perang dunia II,
masyarakat pada saat itu Amerika sedang cemas mengamati jalannya perang di
Eropa, ketegangan semakin meningkat di Asia. Setelah mengambil kesempatan untuk
memperbaiki posisi strategi nya, Jepang dengan percaya dirinya menyatakan
bahawa mereka akan berkuasa di seluruh daratan Pasifik.
Tanggal
6 Agustus, pesawat Amerika Serikat, Enola Gay menjatuhkan bom atom ke kota
Hiroshima. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan kali ini di
Nagasaki. Bangsa Amerika lega karena bom tersebut mempercepat proses
berakhirnya perang. Kesadaran akan daya hancurnya yang luar biasa baru muncul
kemudian. Tanggal 14 Agustus, Jepang menyetujui syarat – syarat yang ditetapkan
Postdam. Tanggal 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah.
B. Saran
Kami
selaku penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata
dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan
kami lebih baik ke depannya dalam penulisan makalah.harapan kami dengan
ditulisnya makalah ini bisa berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu
pengetahuan terutama dibidang sejarah amerika.kurang dan lebihnya tentang
makalah ini kami selaku penulis meminta maaf yang sebesar besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Krisnadi, IG. (2012). Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta:
Ombak
Prawoto,
Budi. (2008). Perang dan Pertempuran. Yogyakarta: CV. Empat Pilar Pendidikan
Pramudit,
Dyah. (2008). Dunia Dalam Sejarah.
Yogyakarta: CV. Empat Pilar Pendidikan