PERADABAN PULAU KRETA
A.
Letak
Geografis Pulau Kreta
Pulau
Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta
antara daerah-daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah
Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok berdagang dan berlayar dilaut tengah.
Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut dengan
tulisan Minos. Nama minis berasal dari dari nama seorang Raja besar dari
kerajaan ini, yaitu Raja Minos. Namun, tulisan Minos ampai sekarang belum
berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan
jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan memuja
kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka, tetapi
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah. Pada abad ke-15 SM, kerajaan
pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan, lepasnya
daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan tetapi, sejak abad ke-15 SM
(1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman
dari asia tengah memasuki daerah semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau
Kreta. (Dian : 2011)
Yunani
mempunyai garis pantai terpanjang ke-11 di dunia, sepanjang 13.676 km (8,498
mil), dengan banyak kepulauan (sekitar 1.400, di mana 227 dihuni), termasuk
pulau Kreta (Crete), the Dodecanese, the Cyclades, dan kepulauan Ionia. Delapan
puluh persen tanah Yunani terdiri dari pegunungan. Gunung tertinggi adalah
Mount Olympus 2.917 m (9.570 kaki).
B.
Peradaban
Pulau Kreta (2600 SM - 1500 SM)
Sebelum
membahas mengenai peradaban Yunani, ada baiknya kita membahasperadaban yang
muncul di Pulau Kreta terlebih dahulu. Kreta adalah pulau terbesar di Yunani,
yang terletak di selatan Yunani. Peradaban Pulau Kreta ini disebut-sebut
merupakan cikal-bakal dari peradaban Yunani. Peradaban Pulau Kreta ini sendiri
muncul sekitar tahun 3000-1400 SM. Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni di
tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan
tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor
pelayaran dan perdagangan. Selain itu Pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya
antara Asia, Afrika dan Eropa.
Sejarah
Pulau Kreta dapat diketahui dari Karya Sastra berupa legenda dan mitologi
karangan penyair Homerus yang berjudul Illiad danOdysseia. Homerus menceritakan
Pulau Kreta yang indah permai, memiliki tidak kurang dari 90 kota. Uraian
tersebut diperkuat oleh Sir Arthur Evans dari Inggris yang pertama kali
melakukan penggalian pada tahun 1878 M. Dengan penggalian tersebut ditemukan
bukti-bukti arkeologi mengenai kejayaan Pulau Kreta di masa yang lalu.
Kegiatan
pelayaran dan perdagangan telah menyebabkan tingkat kemakmuran yang tinggi bagi
masyarakat Pulau Kreta. Kota-kota pusat perdagangan seperti Knossus dan
Phaestos telah tertata dengan baik. Bangunan gedung pada umumnya terbuat dari
batu bata serta ada bangunan yang bertingkat. Di Knossus ditemukan reruntuhan
istana Knossus yang berbentuk labyrinth (rumah siput).Labyrint h berasal dari
kataLabrys yang berarti “mudah tersesat”. Bangunan istana didesain demikian
agar seseorang yang masuk akan mudah tersesat karena susunan kamar-kamar,
ruangan dan lorongnya ruwet untuk menghalangi para penjahat yang masuk istana
dan ingin menjarah kekayaan istana. Istana Knossus telah menjadi salah satu
atraksi pariwisata sekaligus situs arkeologis di Yunani yang dibuka untuk umum.
Sebenarnya, selain Knossus, masih ada kota-kota yang terbilang besar dan
memegang peranan cukup penting dalam perkembangan peradaban Yunani Kuno, yaitu
Phaestos, Tylissos, Hanos.
C.
Kehidupan
di Pulau Kreta
Kehidupan yang
pertama diketahui adalah di Pulau Kreta yang dihuni oleh orang-orang Minran
dengan pemerintahan Minos. Selama 100 tahun, kehidupan di Pulau Kreta telah
meletakkan dasar-dasar Yunani. Ada dua kota Legendaris yang ada di Pulau Kreta
yakni Knosus dan Paestos. Peninggalan berupa makam, bekas benteng, dan
alat-alat kehidupan yang lain. Hal tersebut tercantum dalam prasasti yang ada
di makam raja-raja. Minran datang dari Balkan kemudian melalui Laut Hitam, lalu
ke selatan menuju Pulau Kreta. Ada juga yang menuju Pheloponesos, yakni
menamakan diri mereka Arkhadia. Selain itu, ada juga yang dari Balkan ke
selatan dan menundukkan pemerintahan Minos. Kemudian mereka membuka kota baru
bernama Mycenae. ( Diana Trisnawati : 2011 )
D.
Hasil
Peradaban Pulau Kreta
1. Budaya
Kebudayaan
Minoa berbeda dari orang-orang Yunani kuno setelahnya. Bangsa Minoa merupakan
pelopor dalam bidang eksplorasi kelautan, dan mereka mendirikan beberapa koloni
di daratan utama Yunani dan pulau-pulau Aigea lainnya, misalnya Akrotiri di
Thera. Budaya Minoa juga ikut mempengaruhi budaya Mikenai.
2. Agama
Sebagian
besar infomasi mengenai agama Minoa diketahui dari tradisi lisan yang baru
ditulis setelah Mikenai menaklukan Minoa. Dari catatan ini, para sejarawan
percaya bahwa agama Minoa didasarkan pada agama orang-orang Neolitikum yang
digantikan oleh bangsa Minoa. Agama mereka berpusat pada dewi Potnia, namun
mereka tetap memuja banyak dewi. Banteng adalah keramat untuk bangsa Minoa. Ada
suatu ritual keagamaan yang unik, yaitu lompat banteng. Di Kuil Minoa di
Knossos, ada labirin yang terkenal. Simbol keagamaan lainnya adalah ular,
labris (kapak bermata dua), matahari, dan pohon. Ada pula bukti bahwa bangsa
Minoa melakukan pengorbanan manusia.
3. Seni.
Bangsa
Minoa terkenal atas kemampuan seni mereka. Penggalian telah menunjukkan adanya
lukisan dinding, patung, dan tembikar. Tembikar adalah bentuk seni yang dominan
pada bangsa Minoa sejak kedatangan Mereka di Kreta hingga periode Istana Baru,
ketika akhirnya ditemukan teknologi tembikar untuk standardisasi desain.
Lukisan dinding kemudian bangkit sebagai seni utama, dan sangat berfokus pada
tema-tema natural dan keagamaan. Banteng dan ular banyak muncul dalam karya
seni orang Minoa. Namun, tidak ditemukan adanya lukisan dinding mengenai dewa.
Masyarakat Pulau Kreta juga mengenal seni LukisFresko, seni porselin/gerabah,
seni pahat pada gading atau media yang lain dan seni kerajinan logam. Karya
seni ini juga menghasilkan peralatan rumah tangga misalnya alat pertukangan,
sepatu, pengecoran logam dan lain-lain. Selain itu, peradaban Pulau Kreta juga
meninggalkan kemampuan maritim dan kemampuan menempa besi pada rakyatnya.
Fresco adalah teknik melukis di dinding dengan menimpakan pigmen pada plaster
dinding yang baru dilapisi. Fresko berasal dari frase Italia buon fresco yang
berarti "selagi basah". Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah
akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun.
Adonan ini harus dibuat dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah
akan menyebabkan timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan
pigmen tidak bisa tertempel kuat.
4. Arsitektur
Bangsa
Minoa juga merupakan pionir untuk berbagai metode arsitektur. Kota-kota mereka
diaspal dengan batu, dan dilengkapi selokan serta saluran air. Pembangunan
istana-istana pertama menandai berakhirnya periode pra-istana. Istana adalah
pusat pemerintahan. Di istana, lusinan komunitas dapat berkumpul di bawah satu
otoritas politik yang terpusat. Istana juga digunakan sebagai tempat
penyimpanan hasil panen yang berlebih, dan tempat altar para dewi.
5. Ekonomi
Ekonomi
Minoa sangat bervariasi. Beberapa bahan pangan didapat dari pertanian,
contohnya gandum, anggur, zaitun, dan ara. Mereka juga berternak domba,
kambing, dan babi. Selain itu, lebah juga diternakkan untuk menghasilkan madu,
selain juga keledai dan lembu untuk membajak ladang. Bangsa Minoa juga
melakukan perdangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Komoditas utama mereka
adalah timah, yang sangat diperlukan karena perunggu dihasilkan dari campuran
timah dan tembaga. Wilayah perdagangan Minoa mencapai Mespotamia, Mesir, dan
Spayol. Seiring munculnya besi yang menggantikan perunggu, perdagangan Minoa
pun runtuh.
6. Bahasa
Peradaban
Minoa memiliki beberapa bahasa tertulis. Pada masa pra-Istana, aksara hieroglif
primitif digunakan, namun hanya sampai 1700 SM. Setelah itu berkembanglah
sistem tulisan Linear A pada periode Istana purba, dan terus digunakan pada
masa Istana baru. Linear A memiliki banyak simbol, masing-masing melambangkan
suku kata, kata, atau angka. Setelah penaklukan Mikenai, linear A digantikan
oleh Linear B. Hingga kini Linear A belum dapat diterjemahkan.
E. Hancurnya
Pulau Kreta
Kebudayaan
Kreta (Crete) ini hancur akibat suatu bencana ledakan gunung api yang maha dasyat dan satu kali gelombang Tsunami hebat
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pulau Crete hanya terpisah sejauh 60 mil
dari pulau Thera, dan 3600 tahun lalu gunung berapi di pulau Thera mengalami
letusan dasyat, debu dan asap yang disemburkan akibat ledakan tersebut
diperkirakan sebanyak ribuan ton menyebar hingga ke pulau Greenland, Tiongkok
dan Amerika Utara akibat diterbangkan angin.
Masa
akhir kejayaan Pulau Kreta tak dapat digambarkan secara pasti. Menurut dugaan
para ahli ada kemungkinan karena bencana alam. Sekitar abad 15 S.M gunung Thera
yang letaknya 100 km. diutara Pulau Kreta meletus dan memuntahkan larva dan abu
yang menutupi angkasa, menghalangi aktifitas kehidupan serta mematikan pelbagai
tumbuh-tumbuhan. Selain bencana alam, diduga ada invasi bangsa pendatang yang
berasal dari ras Indo Jerman dari Asia Tengah yang bergerak ke Yunani kemudian
ke pulau Kreta.Selain dari letaknya peradaban Pulau Kreta tidak tertutup
kemungkinan mendapat pengaruh dari Mesir dan Mesopotamia karena hubungan
perdagangan dan pelayaran seperti telah Anda baca pada uraian di atas. Setelah
runtuh kebudayaan Pulau Kreta berkembang di daratan Yunani mula-mula berada di
kota Mycena (salah satu daerah kekuasaan pemerintahan Pulau Kreta sebelumnya.)
Itulah sebabnya Pulau Kreta disebut sebagai jembatan budaya Asia, Afrika dan
Eropa.
Kebudayaan
Kreta (Crete, Kritti) merupakan salah satu peradaban yang sempat berjaya,
hingga pada masa Raja Minos (periode Minoan),kejayaan bangsa ini mencapai
puncak-nya. Pada waktu itu Raja Minos me-nguasai Laut Aegean, hingga Swedia,
sehingga mampu menyatukan segenap dataran Eropa, Asia, dan Afrika. Kerajaan
Minos telah memanfaatkan letak geografisnya yang strategis, mengembangkan
bidang pelayarannya dan memperkuat armada lautnya, armada ini merupakan
angkatan laut yang pertama ada di dunia. Kehebatan armada maritim Minos telah
berhasil membuat kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan Mesir, Syria,
Babylon, Asia Kecil, dan lain – lain, bahkan menjadi negara yang menguasai
lautan, berbagai kepulauan di Laut Aegean ramai – ramai membina hubungan
de-ngan pertukaran duta negara, Swedia bahkan menyetor upeti pada Minos. Namun
pada akhirnya bangsa ini hancur karena bencana alam.
Pada
tahun 1967, arkeolog Amerika berhasil menggali sebuah kota perdagangan di bawah
lapisan abu gunung berapi di pulau Santorini setebal 60 meter. Setelah
diteliti, kota ini terkubur disana pada tahun 1500 SM oleh abu akibat ledakan
gunung berapi. Mungkin letusan itu merupakan letusan gunung berapi paling
dasyat sepanjang sejarah manusia, luas area yang ditutup oleh debu hasil
letusan itu mencapai 62,5 km persegi, kota di atas pulau tersebut tertimbun
hanya dalam sekejap mata oleh abu yang sedemikian tebal itu, sekaligus juga
membawa pengaruh besar terhadap pesisir Laut Tengah dan kepulauan sekitarnya.
Berdasarkan catatan, Mesir pada waktu itu diselimuti oleh kegelap-an sepanjang
hari selama 3 hari berturut – turut. Selain itu ledakan tersebut juga
mengakibatkan terjadinya gelombang Tsunami, dengan ombak yang mencapai 50 meter
tingginya, gelombang maha dasyat tersebut telah menenggelamkan seluruh kota dan
desa di atas Pulau Crete, termasuk juga Kerajaan Minoa pun lenyap seketika. Hal
ini harusnya dapat dijadikan pelajaran bagi kita. Selain bencana alam, faktor
lain adalah invasi bangsa pendatang yang berasal dari ras Indo Jerman di Asia
Tengah yang bergerak ke Yunani kemudian ke pulau Kreta. ( Sri Astuti : 2010 )
DAFTAR PUSTAKA
Dian,
2012 ; Peradaban Yunani Kuno
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/11/peradaban-yunani-kuno.html, Diakses,10
Juni 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani,
di akses 10 Juni 2013
Sriastuti,
2010 ; Peradaban Pulau Kreta
http://www.scribd.com/doc/2010/10/PERADABAN-PULAU-KRETA, di akses 10 Juni
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar